Selayang Pandang Biografi Nyak Badar

Tercatat dalam sejarah kehidupannya, Badariah, SHI atau biasa kami sebut  Nyak Badar, merupakan seorang anak dari pasangan suami isteri H. Mudjeri dan Hj. Bahrah, terlahir di Kota Pontianak, 31 Maret 1960. Wanita berusia tepat 60 tahun ini, semasa kecilnya dihabiskan di tengah-tengah nuansa Militer, karena sosok ayahandanya seorang Prajurit ABRI kala itu,  ibundanya yang selalu menemani suaminya, membuat Badariah kecil tumbuh menjadi seorang anak yang disiplin dan juga rajin.

Ketika ayahandanya berdinas di Jakarta, Badariah kecil memilih bersekolah di SD Sampaghita Jakarta Pusat, menamatkan jenjang SD pada Tahun 1972. Pada tahun yang sama, Badariah kecil lalu melanjutkan pendidikannya ke SMP Muhammadiyah  III Bersubsidi Jakarta Pusat. Tiga tahun beliau mengenyam bangku SMP. Kemudian Badariah melanjutkan jenjang pendidikannya ke SMA Muhammadiyah I di Jakarta dan jenjang ini berhasil diselesaikan pada tahun 1979. Untuk melaju ke jenjang Sarjana, Nyak Badar harus rela menunggu selama lebih kurang 25 tahunan. Karena Nyak Badar baru berhasil menggondol gelar Sarjana Hukum Islam dari Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Syarif Abdurrahman Pontianak pada tahun 2006.

Enam belan setelah kelulusan SMA nya. Nyak Badar akhirnya bertemu dengan pujaan hatinya. Dialah M. Ridwansyah. Lelaki kelahiran 1 Oktober 1957 ini akhirnya berhasil meluluhkan Nyak Badar dan meyakinkan hati kedua orang tuanya dan tepat pada tanggal 20  Desember 1979 keduanya duduk di kursi pelaminan.

Kebahagiaan keluarga ini tak terlepas dari kehadiran buah hati mereka. Anak pertama mereka A. Andarta Taufik, lahir pada tanggal 17 September 1980. Selang dua tahun kemudian, Surahmad, anak kedua lahir pada tanggal 15 Maret 1982. Selang 6 Tahun kemudian tepatnya tanggal 11 Mei 1988 anak ketiga A. Elyas lahir. Kemudian anak ke empat putri mereka satu satunya Egi, lahir pada tanggal 4 Januari 1995. Dan terkahir si bungsu Nyak Badar yang bernama Fajar lahir pada tanggal 7 Mei 2002.

Tahun 1987 merupakan tahun penting bagi Nyak Badar, pasalnya tanggal 19 Mei 1987 merupakan awal mula Nyak Badar berkarir di dunia birokrasi sebagai Calon PNS di Pengadilan Agama Mempawah seiring terbitnya keputusan Menteri Agama kala itu. Sejak aktif di dunia birokrasi tersebut, Nyak Badar sudah merasakan jabatan-jabatan di dunia Peradilan, Kasubag Keuangan, Kaur Umum, Kaur Keuangan, Kaur Kepegawaian dan Ortala bahkan jabatan Wakil Sekretaris pernah di embannya. Adapun jabatan terkahir yang di emban menjelang masa pensiunnya adalah sebagai Panmud Gugatan Pengadilan Agama Mempawah. Bisa dikatakan, sebagian besar masa aktifnya sebagai pegawai, Nyak Badar habiskan di PA Mempawah, walaupun begitu, karena system yang mengharuskannya pindah, Nyak badar pernah Mutasi ke Pengadilan Agama Sambas dari Tahun 2012 sampai tahun 2013 kemudian selepas itu beliau kembali lagi ke pangkuan ibu pertiwi Pengadilan Agama Mempawah sejak tahun 2013 sampai dengan sekarang.

Pada tahun 2017, merupakan tahun yang berat buat Nyak Badar, pasalnya belahan jiwanya, tempatnya berkeluh kesah, partnernya dalam merajut kehidupan yakni suami tercintanya Ridwansyah harus berpulang ke rahmatullah meninggalkan Nyak Badar dan anak-anaknya tepat pada tanggal 5 Januari 2017 dalam usia 59 tahun.

Hari Selasa ini, tanggal 31 Maret 2020, merupakan hari ulang tahun Nyak Badar ke 60. Sesuai dengan aturan yang tertulis, masa baktinya sebagai Pejabat Fungsional Panitera Pengganti harus berakhir di usia 60 tahun ini. Besok… Nyak sudah tidak berada di tengah-tengah kita lagi sebagai pegawai disini.

Tentunya, sudah banyak cerita, prestasi dan sejarah yang ditorehkan Nyak Badar di kehidupannya ataupun di dunia kerjanya. Tentu saja itu merupakan  bekal cerita untuk cucu-cucunya kelak. (TRS)