PA Mempawah Fasilitasi Persidangan Virtual PA Blitar

Mempawah – Imbas merebaknya virus Corona yang melanda Indonesia, menjadikan masyarakat tidak bisa bebas bepergian kemana-mana. Hal ini pula lah yang dialamai Rusmini binti Wakidi. Wanita yang tinggal di Mempawah ini sejatinya harus menghadiri persidangan di Pengadilan Agama Blitar, namun karena saat ini sedang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, menjadikan dirinya tidak bisa menghadiri persidangan tersebut, padahal kehadirannya dalam persidangan tersebut sangat penting, karena Majelis Hakim PA Blitar mengharuskan Penggugat Prinsipal (Rusmini) hadir langsung pada persidangan tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Panitera Pengadilan Agama Blitar Drs. H. A. Nurul mujahidin, M.H. mengirim kan surat ke Pengadilan Agama Mempawah untuk dapat memfasilitasi Rusmini guna menghadiri persidangan tersebut secara virtual. Atas permohonan tersebut, Panitera Pengadilan Agama Mempawah Renny Susanti, S.Ag menyatakan kesiapannya dalam memberikan fasilitas untuk terlaksananya persidangan Rusmini di PA Blitar.

“terkait permohonan PA Blitar ini, kami PA Mempawah sudah siap, karena peralatan untuk teleconfrence kami sudah lengkap, jadi mudah-mudahan tidak ada kendala untuk persidangan nanti” Terang kandidat Master ekonomi Islam IAIN Pontianak ini.

Pada hari Kamis ini (28/05), persidangan pun digelar, Hakim PA Mempawah Ahmad Zaky, S.H.I, M.H didapuk sebagai Hakim Pengawas pada persidangan virtual tersebut. Tampak Rusmini hadir di ruangan sidang utama PA Mempawah dan memandangi layar besar seolah-olah ia sedang berhadapan langsung dengan Majelis Hakim PA Blitar yang menyidangkan perkaranya tersebut.

Seiring merebaknya virus corona ini,  Fasilitas teleconfrence semacam ini nampaknya akan “menjadi” barang wajib yang ada di Pengadilan, karena tidak menutup kemungkinan kasus-kasus seperti Rusmini ini akan banyak, mankala yang bersangkutan tidak bisa hadir di luar kota tempatnya berperkara, maka pemanfaatan tekonologi semacam teleconfrence ini menjadi sebuah keharusan.

Seperti gayung bersambut, Ditjen Badilag sendiri telah mengeluarkan Surat keputusan tentang Pelaksanaan Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Agama, salah satu poin kebijakanya adalah dapat dilaksanakannya persidangan secara jarak jauh melalui media komunikasi audio visual.

Menanggapi persidangan secara virtual ini, Hakim PA Mempawah Munawir, S.E.I menilai bahwa cara ini sebagai solusi atas permasalahan yang sedang melanda negeri, saat ini disamping hal itu berguna untuk menghemat biaya dan waktu.

“kedepan, pemanfaatan teknologi untuk persidangan ini akan menjadi sebuah keharusan, terlebih saat pandemi saat ini yang mana orang-orang tidak bisa bebas berkeliaran, maka adanya sidang secara virtual kaya tadi itu ya sangat menguntungkan buat yang bersangkutan, tentu saja bisa hemat waktu, tenaga dan juga uang” terang hakim yang digadang-gadang akan menduduki posisi Wakil di salah satu Pengadilan Agama di Kalbar ini. (TRS)