Mewujudkan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Berintegritas Dengan Semangat Melayani
KABAR BERITA || www.pa-mempawah.go.id
Mempawah (22042022) – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapasitas Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Peradilan Agama, maka Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama MA-RI menyelenggarakan kegiatan orientasi bagi CPNS di lingkungan Peradilan Agama secara online/daring dan disiarkan langsung (live streaming) melalui channel Youtube Badilag Media dengan tema “Mewujudkan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berintegritas dengan semangat melayani”. Acara ini diadakan pada hari Jumat, 22 April 2022, pukul 09.00 WIB bertempat di Media Center satuan kerja masing-masing. Adapun peserta CPNS dari Pengadilan Agama Mempawah diwakili oleh Dwi Arta, S.E. (Analis Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan), Petra Gilang Ramadhan, S.H. (Analis Perkara Peradilan), Aryatama Hibrawan, S.H. (Analis Perkara Peradilan), Dina Hervina, A.Md. (Pengelola Perkara), dan Rozie Arie Yonaz, A.Md., Ak. (Pengelola Barang Milik Negara).
Acara ini dibuka oleh Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M. (Sekretaris Dirjen Badilag), mewakili Dr. H. Aco Nur, S.H., M.H. (Dirjen Badilag) yang tidak bisa hadir pagi ini karena sedang menghadap ketua Mahkamah Agung. Beliau mengucapkan selamat datang kepada para CPNS khususnya di Badilag. Menurut catatannya ada 1.675 orang yang tersebar di seluruh 412 Pengadilan Agama, dan di Direktorat ada 10 orang. Analis Perkara Peradilan diproyeksikan mengikuti calon hakim, untuk pelaksanaannya masih menunggu informasi berikutnya. Sambil menunggu ikut tes, yang pasti sudah PNS nantinya, kalian dititipkan ke pengadilan hanya sementara, jika ada pembukaan hakim baru bisa milih mau ikut tes di PTUN, PN, dan lain-lain. Nanti akan diberikan support untuk semua CPNS agar semakin bersemangat membangun peradilan agama ini. Dengan membaca bismillah, kegiatan orientasi CPNS 2022 ini resmi dibuka.

Materi pertama disampaikan oleh Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M., tentang menumbuhkan semangat perubahan bagi CPNS : Menuju Peradilan Agama Berkelas Dunia. Satu kalimat dari filsuf Yunani, Herakleitos, “nothing endures but change”, artinya tidak ada yang mampu bertahan selain perubahan. Ini adalah era disruptif & apa yang dimaksud dengan perubahan? Misalkan, zaman kami mau nelpon harus jam 9 malam ke atas agar lebih murah dan antri, sekarang tidak ada seperti itu karena telepon tergilas oleh handphone. Sekarang tidak ada yang abadi, perubahan itulah yang abadi. Dulu kirim surat pakai Pos, sampainya agak lama, sekarang pakai email dan langsung diterima. Orang yang tangguh adalah orang yang mampu beradaptasi dengan perubahan. Berikutnya kita harus bersyukur dengan atas apa yang sudah kita dapat hari ini. Kita harus bersyukur karena di luar sana masih banyak yang nasibnya tidak lebih baik dari kita. Dalam bekerja kita harus semaksimal mungkin. Bung Karno berkata, gantunglah mimpimu setinggi langit, jika engkau jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang. Pesan saya jika sudah bangun dari mimpi maka jangan tidur lagi. Sikap optimis selalu menumbuhkan energi untuk menjadikan hidup tetap semangat. Kita juga harus berkolaborasi, jika upaya yg dilakukan sendiri hasilnya masih biasa saja, cobalah untuk bersinergi & bekerjasama dengan kekuatan lain yang ada, maka hasilnya pasti luar biasa. Kemudian kita harus bertumbuh bersama, ingat keberhasilan/pencapaian anda saat ini bukan hanya kerja keras anda, tapi juga berkat andil & kerja keras orang-orang hebat di sekeliling anda. Berikutnya, berhenti menyalahkan orang lain, sesungguhnya otoritas keputusan ada di kita, jika gagal kita harus mencoba lagi. PM Singapur Lee Kuan Yew mengajarkan kita tentang rendah hati, beliau mengatakan, orang sombong itu seperti orang yang berdiri di atas gunung, dari atas dia memandang semua orang di bawah kecil, dia tidak sadar bahwa orang memandang dia juga kecil.
Selanjutnya, di kantor jangan lupa mengucapkan minta tolong dan terima kasih setelahnya. Saya punya teori tentang manajemen Ikhlas : Semakin banyak memberi, maka akan semakin banyak yang kita dapat. Kita harus selalu sertakan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tugas kita berproses, hasil merupakan hak prerogative Allah. Jika anda belum mau berbuat baik, setidak-tidaknya jangan melemahkan.
Berikutnya materi kedua disampaikan Direktur Pembinaan Tenaga Teknis, Dr. H. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag. Beliau berkata bahwa ia adalah orang Maninjau, Sumatera Barat. Pertama kali jadi CPNS pada tahun 1997, di Pengadilan Agama Talu (wilayah PTA Padang). Kemudian tahun 2007 jadi hakim di Pengadilan Agama Simalungun. 2010 di Pengadilan Agama Panyabungan (wilayah PTA Medan). Tahun 2012 di Pengadilan Agama Tangerang, tahun 2013 pindah ke direktorat tata laksana. 2014 menjadi Asisten Hakim Agung Kamar Agama. Tahun 2018 mengikuti open bidding pejabat tinggi & lulus di posisi sekarang. Saya setuju dengan apa yang sudah disampaikan oleh Pak Arief Hidayat agar kita selalu bersyukur supaya mampu bekerja dengan sebaik-baiknya. Kita harus memperjuangkan integritas, makna integritas ialah kesatuan antara ucapan, pikiran dan tindakan dalam bentuk nyata, integritas penting karena merupakan wujud dari iman. Integritas ialah salah satu sifat dari As-Siddiq. Integritas juga sangat penting agar peradilan ini dapat menjadi peradilan kelas dunia, karena itu adalah cita-cita kita sebagai peradilan agama. Integritas ini kita capai tidak hanya dengan integritas individu tapi juga integritas secara kelembagaan. Tujuannya untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kita ini, jangan harap masyarakat percaya dengan apa yang kita sampaikan jika kita tidak berintegritas. Contohnya apa yang sudah kita programkan harus dilaksanakan, jika perencanaan tidak sama dengan pelaksanaan, maka hasilnya tidak akan bisa diharapkan. Untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia, selain integritas, harus berorientasi terhadap pelayanan/hospitality. Kita harus bersyukur kepada Allah karena diamanatkan menjadi pelayan masyarakat,. Sebagai pelayan juga diberi imbalan, oleh karena itu kita disebut abdi masyarakat. Bagaimana menumbuhkan rasa sifat pelayan itu tentunya harus diiringi sikap ikhlas dan ibadah kepada Allah. Jika niatnya ibadah, maka rasa ikhlas akan tumbuh. Kita juga harus pandai menempatkan diri sebagai orang yang dilayani, agar dapat memahami apa yang diinginkan para pihak, misalkan menyambut dengan ramah, senyum, dan lain-lain. Kita harus meningkatkan kompetensi teknis & struktural. Selain itu harus berpikir kreatif & inovatif, agar kerja tidak hanya seperti menjalankan rutinitas saja.
Materi terakhir yaitu materi ke-3 disampaikan oleh Dr. Dra. Nur Djannah Syaf, S.H., M.H. (Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama). Beliau bercerita, saya dari suatu kampung yang jauh, dan berada di posisi sekarang, berkat motivasi diri sendiri, keluarga, kawan-kawan serta atasan. Pada 29 tahun lalu (1993) saya ditempatkan di daerah Sulawesi Selatan yang agak jauh dari ibukota provinsi. Jadi untuk CPNS yang ditempatkan di tempat yang jauh & fasilitasnya agak kurang, semoga menjadi berkah & harus berbangga. Hindarilah sifat sombong, tidak mau mengerjakan hal-hal kecil dan agak di luar tupoksi. Percayalah, perbuatan sombong akan membuat kita terhambat secara karir dan rezeki. Niatkanlah dalam hati bahwa pekerjaan apapun tidak ada yang susah & sulit jika kita ikhlas dalam bekerja. Di banyak waktu luang dan kesempatan ini, CPNS khususnye Analis Perkara Peradilan selalu belajar agar bersiap untuk tes hakim nantinya. Untuk calon hakim, segera mempersiapkan diri agar bisa kuliah sampai Strata 2, karena sudah tidak relevan lagi hakim sekarang masih Strata 1. Khusus di satuan kerja, kalian harus paham bahwa apa yang menjadi core business kita ialah perkara, jadi CPNS yang bagian kesekretariatan harus sangat peka juga tentang masalah perkara. Semoga masukan dari kami pejabat eselon 2, bisa diterima & diimplementasikan serta menyesuaikan dengan satuan kerja masing-masing. Jangan berkecil hati buat yang mendaftar ke pengadilan lain namun ditempatkan di Pengadilan Agama. Terutama untuk kaum wanita, dimanapun kalian ditempatkan, jangan menyerah dan jangan mengeluh walaupun ditempatkan jauh dari keluarga sehingga berakibat mengundurkan diri jadi CPNS ini. Tunjukkanlah bahwa meskipun kita perempuan dan seorang ibu, jangan menjadi alasan untuk kita tidak berkembang. Jangan sampai faktor keluarga dan persoalan dana membuat kita tidak dapat berkembang.
Sebagai penutup dari Dirjen Badilag Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H. menyampaikan bahwa Peradilan Agama mendapat berbagai penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia karena memiliki inovasi. Kalian para CPNS harus mengikuti dinamika yang ada di Peradilan Agama, selain itu memberikan masukan & inovasi, serta pemikiran yang segar. Peradilan Agama bekerja dengan tenggang waktu yang jelas & punya penilaian dari Dirjen Badilag sebagai promosi mutasi kepada seseorang yang punya pekerjaan memiliki tenggang waktu yang jelas. Mari kita bersama-sama berkomitmen mewujudkan Aparatur Peradilan Agama BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif).(DedeArta)

