Bimtek Tentang Temuan Problematika Penerapan Hukum Acara dalam Berkas Kasasi dan Peninjauan Kembali

 

KABAR BERITA | www.pa-mempawah.go.id

Di Jumat pagi ini, pukul 08.30 WIB di ruang Media Center Pengadilan Agama Mempawah, para tenaga teknis mulai dari Hakim, Panitera, Panmud, Panitera Pengganti, & Juru Sita mengikuti bimtek dengan tema “Temuan Problematika Penerapan Hukum Acara dalam Berkas Kasasi dan Peninjauan Kembali”. Adapun narasumbernya ialah Yang Mulia Hakim Agung Kamar Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia, Bapak Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H.

Dalam pembukaannya, Dirjen Badilag MA-RI yakni Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H., menyampaikan bahwa peningkatan sumber daya manusia secara professional dan menghasilkan output yang baik ialah melalui pembinaan yang baik pula. Dirjen Badilag selalu melakukan upaya meningkatkan SDM dengan mendatangkan ahli-ahli untuk kuliah umum, untuk meminimalkan penerapan hukum yang tidak tepat, sesuai dengan problem hukum yang dialami oleh masyarakat. Semua regulasi dan peraturan yang dikeluarkan oleh Badilag, demi kebaikan umat, demi kebaikan rakyat, segera diterapkan. Kita harus menjaga Badan Peradilan Agama yang sudah banyak mengukir prestasi ini, dan kita harus tingkatkan lagi. Eksploitasi segala kelebihan yang Bapak/Ibu punya untuk kemajuan Badan Peradilan Agama.

Acara kemudian dipandu oleh moderator Dr. H. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag. Sebelum acara webinar dengan Yang Mulia Hakim Agung dimulai, moderator meminta dengan tegas apa yang diminta oleh Dirjen Badilag pada saat sambutan, agar Ketua Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Agama memanggil rekan-rekan yang lain untuk mengikuti acara ini. Bimbingan ini sangat sulit kita lakukan secara parsial, jadi harus kita lakukan secara nasional dan dihadiri oleh Yang Mulia Hakim Agung, oleh sebab itu untuk ke depan jika ada kegiatan dengan tema yustisial ini dimohon agar tidak ada kegiatan atau menunda dulu kegiatan yang tidak terlalu penting.

Tema pagi ini sangat menarik yaitu tentang Temuan Problematika Penerapan Hukum Acara dalam Berkas Kasasi dan Peninjauan Kembali. Kita bersyukur, untuk Peradilan Agama hanya sedikit perkara banding dan kasasi, namun di dalam pemeriksaan banding dan kasasi itu akan dibahas oleh Yang Mulia Hakim Agung agar hal yang sama tidak terulang kembali menjadi temuan.

Acara utama kita yang diisi oleh Yang Mulia Hakim Agung, Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H. akhirnya dimulai. Beliau berkata bahwa Hukum Acara sangat penting karena ini adalah aturan main yang mengikat pada para pihak, sekaligus para Hakim. Hakim terikat dengan aturan main yang ada di dalam hukum acara. Apabila Hakim melanggar atau salah dalam menerapkan hukum acara, maka ini akan menimbulkan ketidakadilan, sekalipun ketidakadilan bermula dari kejadian tidak prosedural. Ketidakadilan prosedural ini akan berakibat ke ketidakadilan substansial. Jangan sampai kezaliman ini terjadi kepada para pihak. Hakim Agung menyampaikan beberapa Temuan Penerapan Hukum Acara Perdata dalam perkara Kasasi & Peninjauan Kembali. Temuan tersebut antara lain:

Temuan 1: Eksepsi kompetensi relatif tanpa jawaban Pokok Perkara.

Temuan 2: Penerapan Eksepsi kompetensi relatif

Temuan 3: Kapan Hakim menjatuhkan putusan yang dinilai kabur.

Temuan 4: Akta Autentik tidak ada aslinya.

Temuan 5: Penerapan Sumpah Decisoir.

Semua temuan ini dikembalikan ke beberapa Hakim di Pengadilan Pertama maupun Tingkat Banding untuk dibahas langsung secara online dengan sesi tanya jawab. Ditelisik lebih jauh kelemahan serta kekuatan jawaban dan fakta apa saja yang sebenarnya harus diterapkan. Kemudian Hakim Agung membeberkan penjelasan yang terdiri dari langkah-langkah awal hingga kesimpulan akhir tentang penyampaian pendapat maupun kesimpulan dari suatu kasus dan langkah apa yang harus diambil.

Bimtek ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas tenaga teknis di lingkungan Peradilan Agama dalam permasalahan teknis yustisial. Untuk yang ingin menonton ulang materi yang sangat berharga ini, bisa dlihat di channel Youtube Badilag Media dengan judul Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Tenaga Teknis di Lingkungan Peradilan Agama. (DwiArta)