Tutup Kegiatan Itsbat Terpadu Tahun 2024, PA Mempawah Sidangkan 83 Perkara

MEMPAWAH – Di penghujung tahun 2024 PA Mempawah laksanakan kegiatan Itsbat Nikah Secara Terpadu sebanyak 83 Perkara di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah. Suasana berbeda tampak di area Lapangan Futsal Azka Desa Pasir, Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah pada Senin pagi 09 Desember 2024. Lapangan yang biasa dipenuhi warga yang ingin berolahraga, sejak pagi tadi sudah dipadati oleh pasangan suami istri yang akan mengikuti kegiatan sidang itsbat nikah secara terpadu, yang diadakan oleh Pemerintah Desa Pasir. Sebanyak 83 (delapan puluh tiga) pasangan beserta para saksi dengan dikoordinir oleh aparatur desa terlihat antusias untuk mengikuti persidangan dengan harapan pernikahan mereka yang sebelumnya dilakukan secara sirri dapat dikabulkan sehingga nantinya dapat memiliki bukti sah pernikahannya.

Turut hadir dan memberi sambutan dalam kegiatan tersebut yakni Pj Bupati Mempawah atau yang mewakili serta Kepala KUA Kecamatan Mempawah Hilir. Dalam sambutannya Plt. Kepala Desa Pasir mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat melaksanakan kegiatan Itsbat Nikah secara terpadu yang dibantu pendanaannya dari Pemerintah Kabupaten Mempawah. Sebab masih banyak warga masyarakat di desa Pasir yang pernikahannya belum tercatat, sehingga dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan akan dapat memberikan kepastian hukum bagi warga masyarakat di desa pasir untuk dapat memiliki Kutipan Akta Nikah.

Selanjutnya asisten Pj Bupati Kab Mempawah dalam sambutannya menyatakan bahwa Kegiatan Itsbat Nikah yang dilaksanakan ini merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Daerah untuk memberikan legalitas hukum bagi masyarakat yang pernikahannya tidak tercatat. Keberadaan buku Kutipan Akta Nikah menjadi sangat penting karena tidak hanya menjadi dokumen bukti sah atas pernikahan seseorang, melainkan juga bagi kepentingan perempuan dan anak. Sebab dalam dokumen kependudukan lainnya, status anak juga hanya akan dinasabkan kepada ibunya. Status istri juga tidak diakui secara negara sehingga bila terjadi perceraian maka akan hilang hak-haknya. Pemerintah Daerah Kabupaten Mempawah melalui Dinas Kesehatan juga telah menjalin Komitmen Bersama untuk mencegah terjadi pernikahan oleh anak di bawah umur, sebab sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 bahwa syarat usia baik laki-laki maupun perempuan untuk menikah haruslah berusia 19 tahun. Kedepan, Pemerintah Daerah Mempawah berharap seluruh warga di Kabupaten Mempawah tidak ada lagi yang menikah sirri dan harus memiliki Buku Nikah.

“PA Mempawah menyambut baik upaya Pemdes Pasir yang telah mengadakan kegiatan Itsbat Nikah ini, terutama apresiasi juga kepada masyarakat desa Pasir yang sudah hadir untuk mengikuti kegiatan ini. Kehadiran masyarakat pada hari ini merupakan salah satu bentuk kepatuhan masyarakat desa pasir terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Adapun dari 83 perkara permohonan istbat nikah yang disidangkan hari ini nantinya akan diperiksa oleh Hakim pemeriksa perkara” Ucap Doni Burhan Efendi, Ketua PA Mempawah dalam sambutannya.

Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh asisten PJ Bupati Bapak Jamiri dan Ketua PA Mempawah, Kepala KUA Mempawah Hilir juga berharap masyarakat lebih patuh dengan aturan pencatatan perkawinan, karena negara pada dasarnya berkeinginan untuk melindungi masyarakat. Kemudian KUA juga menyampaikan bahwa nantinya setelah persidangan mendapat keputusan dari Pengadilan Agama, salinan penetapannya diserahkan ke KUA untuk kemudian menjadi dasar bagi KUA dalam menerbitkan Buku Kutipan Akta Nikah.

Selanjutnya sidang dinyatakan terbuka dan dibuka untuk umum oleh masing-masing dari 4 (empat) orang Hakim Tunggal yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara dengan dibantu oleh Panitera/Panitera Pengganti. Satu persatu perkara diperiksa dengan teliti oleh Hakim tersebut berikut para saksi yang dihadirkan. Sebelum sidang dimulai tampak raut wajah tegang dari para pihak, namun setelah Hakim menyatakan perkaranya dapat dikabulkan seketika raut wajah cerah dan bahagia tampak di wajah mereka. Alhamdulillah sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) perkara diputus kabul oleh Hakim pemeriksa perkara sementara 5 (lima) perkara lainnya diputus Gugur oleh Hakim dikarenakan pihaknya tidak hadir saat persidangan di langsungkan.

Tak habis habisnya Hakim selalu mengingatkan kepada para pihak juga para saksi agar tidak lagi membiarkan terjadinya nikah sirri atau pernikahan di bawah umur, karena dampak hukumnya yang begitu besar. Atas nasihat yang disampaikan oleh Hakim, para pihak pun menyatakan akan turut andil dalam mencegah terjadinya perkawinan sirri atau perkawinan di bawah umur sebab mereka sudah merasakan sendiri dampaknya. (TimRed_PA.Mpw.Nchuweez)