Tiada Yang Salah dari H. Salahuddin

Tiada Yang Salah dari H. Salahuddin

Untuk mengenang dan menjadikan H. Salahuddin tetap abadi dalam ingatan kami

 

Ditengah lelapnya malam suara dering ponsel berdentang memecah kesunyian malam. Terdengar suara seorang wanita mengabarkan sebuah berita duka. Tak lama kemudian, masuk pesan sedih melalui Whatsapp grup PA Mempawah. Siapa sangka kabar tersebut menjadi sebuah batas pertemuan antara kami dengan sahabat kami, yang juga kawan kerja, dan tentu atasan kami, H. Salahuddin pada Rabu, 06 Desember 2023 pukul 01.20 WIB berpulang menghadap Sang Maha Pencipta.

Tentu, diantara kami tidak pernah ada yang siap dengan kabar ini. Pertanda apapun tak pernah kami tafsirkan sebagai takdir ini, kalimat terakhir dari beliau pada hari-hari terakhir saat bersama kami pun tak pernah kami terjemahkan sebagai takdir seperti ini. Kabar ini tak hentinya menjadikan kami terheran-heran mengenai fenomena ini. Sosok yang kami lihat terakhir kali masih dalam keadaan sehat, dan gembira ternyata harus secepat itu meninggalkan kami.

 Tentu, kabar ini kami membuat kami merenungi kembali bahwa “kullu nafsin dza’iqatul-maut, tsumma ilaina turja’un” yang tercantum dalam surat Al-Ankabur ayat 57 yang artinya “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan”. Namun, sedalam apapun kami merenungi ayat ini, tak pernah dapat kami ketahui kapan dan dimana seseorang akan menghadap Sang Pencipta.

Sosok Baru Yang Mudah Diterima

Senin, 20 Maret 2023 Ketua Pengadilan Agama Mempawah melantik H. Salahuddin sebagai Panitera Muda Gugatan setelah sebelumnya selama 9 tahun mengemban tugas di Pengadilan Agama Sambas. Terhitung hanya kurang dari Sembilan bulan kebersamaan kami dengan beliau. Namun, singkatnya waktu tidak menjadi halangan bagi kami untuk bisa akrab dengan beliau.

H. Salahuddin adalah sosok yang –menurut Nuri- humble, humoris, dan selalu mendo’akan kebaikan bagi seseorang. Prilaku humble atau rendah hati inilah yang membuatnya mudah diterima oleh kalangan Pegawai PA Mempawah, tidak pemarah juga tidak pendendam.

Beliau juga digemari untuk menjadi sekedar “teman ngobrol”, sifatnya yang humoris menjadikannya sosok yang asik dan nyaman untuk bergurau. Waktu istirahat setelah makan siang adalah waktu paling nikmat bagi H. Salahuddin yang biasanya ditemani oleh Syarif Zulkifli untuk menghisap tembakau miliknya di ruang istirahat pegawai PA.

Tentu, beliau bukan hanya sosok yang nikmat ketika menghabiskan tembakau saja. Menurut penuturan Syafe’i Panitera Pengganti PA Mempawah sebagaimana pernah diucapkan “Enaknye kalau ngobrol dengan Salahuddin, bagus dia punya kata-kata”. Tentunya sebagai seorang kawan H. Salahuddin sering memberikan nasihat dan masukan atas masalah yang dilami pegawai apabila ada pegawai lain yang curhat dengan beliau. Sosok seperti ini, sulit untuk ditemui.

Rekan kerja dan atasan yang mempuni

 Tak butuh waktu lama untuk H. Salahuddin untuk menyesuaikan diri lagi dengan beban pekerjaan di PA Mempawah, pasca pelantikan beliau langsung diberikan kepercayaan menangani perkara yang ada di PA Mempawah. Total 72 perkara sudah ditangani beliau sejak hari pertama bergabung di PA Mempawah.

Bagi para pegawai lain, dedikasi adalah kata kunci yang cocok untuk mendeskripsikan kinerja H. Salahuddin. Tak jarang ia memutuskan untuk pulang larut lewat jam kerja kantor apabila masih ada pekerjaan tambahan yang belum diselesaikan. Sambil menatap layar laptopnya dengan serius sedangkan jam sudah menunjukan pukul 17.15 WIB beliau masih fokus menyelesaikan tanggungjawabnya agar besok siap dengan pekerjaan yang baru.

Sebagai seorang pimpinan, tentu ia adalah orang yang berkesan bagi para staffnya. Meski hanya hanya 9 bulan namun beliau sudah bisa masuk dan berbaur dengan akrab dengan para staf. Tak jarang, beliau adalah tempat para staff untuk menumpahkan kebingungannya menghadapi permasalahn para pihak. Selain piawai dalam merespon konsultasi para staff, beliau juga sosok yang gemar bercanda dengan staffnya. Saya ingat betul, setiap sehabis potong rambut saya selalu menyentil beliau “rambutnya keren, pak” dengan rendah hati beliau tersenyum nyaris tertawa sembari membalas “Ngikutin bang Gilang nih” sambil tertawa.

Semoga janji Allah SWT untuk Pak Salahuddin

Melanjutkan ayat yang sudah saya kutip di atas, walladzina amanu wa amilush-shalihati lanubawwi annahum minal-jannati ghurfan tajri min tahtihal-an-haru khalidina fiha, ni’ma ajrul-amilin. Alladzina shabaru wa ala rabbihim yatawakalun (Q.S. Al Ankabut ayat 58-59) yang artinya: Orang-orang yang beriman dan beramal saleh benar-benar akan Kami tempatkan mereka pada tempat tinggal yang mulia di dalam surga. Mengalir dibawahnya sungai-sungai (dan) mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal (saleh). (Yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.

Melalui tulisan ini, penulis tuturkan do’a setinggi-tingginya agar H. Salahuddin, orang yang selalu saya hormati dan banggakan, agar Allah SWT memuliakannya sehingga tergolong menjadi mahkluk yang beriman dan beranak saleh sehingga bisa Allah SWT tempatkan di tempat yang paling mulia di dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, dan kekal di dalamnya.

Semoga tulisan ini juga menjadi pengingat bagi para pembaca agar selalu beriman dan beramal saleh, khususnya bagi siapa saja yang pernah membersamai H. Salahuddin, agar setidaknya bisa meniru segala hal-hal kebaikan yang pernah beliau lakukan. (Pgmrd)