Permohonan Itsbat Nikah Sebagai Langkah Hukum Bagi Pasangan Suami Istri muslim yang Pernikahannya Belum Tercatat/Sirri

MEMPAWAH – Di penghujung tahun 2024 ini, PA Mempawah kembali laksanakan Sidang Itsbat Nikah secara Terpadu untuk memberikan kepastian hukum atas pernikahan sirri yang dilakukan oleh masyarakat yang berasal dari 3 (tiga) kecamatan di Kabupaten Mempawah.

Menggandeng aparatur pemerintah desa (Pemdes) Galang dan Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Pemdes Malikian dan Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir, serta Pemdes Semparong Parit Raden Kecamatan Sungai Kunyit, persidangan digelar pada 2 (dua) waktu dan tempat yang berbeda. Untuk wilayah Kecamatan Sungai Pinyuh dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 02 Desember 2024 bertempat di Aula Sekolah Pondok Pesantren Darut Tholibin Peniraman. Sebanyak 61 (enam puluh satu) perkara di periksa dan diputus oleh Hakim pemeriksa perkara.

Selanjutnya di hari Kamis, tanggal 5 desember 2024, sidang digelar di Aula Kantor Desa Semparong Parit Raden. Sebanyak 46 (empat puluh enam) perkara juga berhasil diperiksa dan diputus oleh 4 orang Hakim pemeriksa perkara. Dengan terselenggaranya 2 (dua) kegiatan ini, maka realisasi kegiatan dari anggaran DIPA 04 untuk Isbat Nikah Terpadu telah berhasil dipenuhi.

Untuk tahun 2024 ini PA Mempawah memperoleh anggaran DIPA 04 sebanyak Rp15.200.000,00 (lima belas juta dua ratus ribu rupiah) untuk melaksanakan kegiatan Itsbat Nikah dengan target 4 (empat) kegiatan dan volume sebanyak 26 (dua puluh enam) perkara. Namun pada praktiknya, volume perkaranya melampaui dari target yg telah ditetapkan. Hal ini dapat diartikan bahwa sebenarnya masih banyak warga masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya kegiatan sidang Itsbat Nikah secara Terpadu ini.

Meski demikian, dalam pemeriksaan perkara permohonan Itsbat Nikah ini Hakim tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Hanya pernikahan yang sesuai syariat dan tidak bertentangan dengan hukum yang dapat dinyatakan kabul oleh Hakim. Disela persidangan, Hakim pun tetap memberikan himbauan dan nasihat kepada para pihak agar tidak ada lagi masyarakat sekitar yang menikah sirri ataupun menikah di bawah umur, karena akan menimbulkan konsekuensi hukum, salah satunya pernikahan tersebut tidak diakui oleh Negara karena tidak memiliki bukti sah pernikahannya.(TimRed_PA.Mpw.NchuweeZ)